CERITA SEX Obat Pemuas Suami mandul
tersyuur adalah Blog yang menampilkan Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Seks Kenikmatan, Cerita Tante Girang, Cerita Seks Teman Sekantor, Cerita seks dewasaCerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep, Cerita Porn, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update || Obat Pemuas Suami mandul
Cerita Sex Selingkuh selengkapnya : Aku
tdk peduli mau datang apa tdk, karena aku maklum tugas ronda adlh
sukarela, sehingga tdk baik utk dipaksa-paksa. Biarlah aku ronda sendiri
tdk ada masalah. Karena memang belum mengantuk, aku jalan-jalan
mengontrol kampung. Biasanya kami mengelilingi rumah-rumah penduduk. pd
waktu sampai di samping rumah Pak Rohendy, aku melihat kaca nako yang
belum tertutup. Aku mendekati utk melihat apakah kaca nako itu kelupaan
ditutup atau ada org jahat yang membukanya. Dgn hati-hati kudekati,
tetapi ternyata kain korden tertutup rapi. Kupikir kemarin sore pasti
lupa menutup kaca nako, tetapi langsung menutup kain kordennya saja.
Mendadak aku mendengar suara aneh, seperti desahan seseorang. Kupasang
telinga baik-baik, ternyata suara itu datang dri dlm kamar. Kudekati
pelan-pelan, dan darahku berdesir, ketika ternyata itu suara org
bersetubuh. Nampaknya ini kamar tidur Pak Rohendy dan istrinya. Aku
lebih mendekat lagi, suaranya dengusan nafas yang memburu dan gemerisik
dan goyangan tempat tidur lebih jelas terdengar. Ssshh hhemm uughh
ugghh, terdengar suara dengusan dan suara org seperti menahan sesuatu.
Jelas itu suara Bu Sari yang ditindih suaminya. Terdengar pula bunyi
kecepak-kecepok, nampaknya kont0l Pak Rohendy sedang mengocok liang
vagina...
![]() |
| CERITA SEX Obat Pemuas Suami mandul |
Aduuh,
darahku naik ke kepala, kont0lku sdh berdiri keras seperti kayu. Aku
betul-betul iri membayangkan Pak Rohendy menggumuli istrinya. Alangkah
nikmatnya menyetubuhi Bu Sari yang cantik dan bahenol itu. Oohh, sshh
buuu, aku mau keluar, sshh . ssshh. terdengar suara Pak Rohendy
tersengal-sengal. Suara kecepak-kecepok makin cpt, dan kemudian
berhenti. Nampaknya Pak Rohendy sdh ejakulasi dan pasti kont0lnya
dibenamkan dlm -dlm ke dlm vagin@ Bu Sari. Selesailah sdh persetubuhan
itu, aku pelan-pelan meninggalkan tempat itu dgn kepala berdenyut-denyut
dan kont0l yang kemeng karena tegang dri tadi. Sejak malam itu, aku
jadi sering mengendap-endap mengintip kegiatan suami-istri itu di tempat
tidurnya. Walaupun nako tdk terbuka lagi, namun suaranya masih jelas
terdengar dri sela-sela kaca nako yang tdk rapat benar. Aku jadi seperti
detektip partikelir yang mengamati kegiatan mereka di sore hari.
Biasanya pukul 21. 00 mereka masih melihat siaran TV, dan sesdh itu
mereka mematikan lampu dan masuk ke kamar tidurnya. Aku mulai melihat
situasi apakah aman utk mengintip mereka. Apabila aman, aku akan
mendekati kamar mereka. Kadang-kadang mereka hanya bercakap-cakap
sebentar, terdengar bunyi gemerisik (barangkali memasang selimut), lalu
sepi. Pasti mereka terus tidur. Tetapi apabila mereka masuk kamar,
bercakap-cakap, terdengar ketawa-ketawa kecil mereka, jeritan lirih Bu
Sari yang kegelian (barangkali dia digelitik, dicubit atau diremas buah
dadanya oleh Pak Rohendy), dapat dipastikan akan diteruskan dgn
persetubuhan. Dan aku pasti mendengarkan sampai selesai. Rasanya seperti
kecanduan dgn suara-suara Pak Rohendy dan khususnya suara Bu Sari yang
keenakan disetubuhi suaminya.
Hari-hari
selanjutnya berjalan seperti biasa. Apabila aku bertemu Bu Sari juga
biasa-biasa saja, namun tdk dapat dipungkiri, aku jadi jatuh cinta sama
istri Pak Rohendy itu. Orangnya memang cantik, dan badannya pd t berisi
sesuai dgn seleraku. Khususnya pantat dan buah dadanya yang besar dan
bagus. Aku menya dri bahwa hal itu tdk akan mungkin, karena Bu Sari
istri orang. Kalau aku berani menggoda Bu Sari pasti jadi masalah besar
di kampungku. Bisa-bisa aku dipukuli atau diusir dri kampungku. Tetapi
nasib org tdk ada yang tahu. Ternyata aku akhirnya dapat menikmati
keindahan tubuh Bu Sari. pd suatu hari aku mendengar Pak Rohendy opname
di rumah sakit, katanya operasi usus buntu. Sebagai tetangga dan masih
bujangan aku bnyk waktu utk menengoknya di rumah sakit. Dan yang penting
aku mencoba membangun hubungan yang lebih akrab dgn Bu Sari. pd suatu
sore, aku menengok di rumah sakit bersamaan dgn adiknya Pak Rohendy.
Sore itu, mereka sepakat Bu Sari akan digantikan adiknya menunggu di
rumah sakit, karena Bu Sari sdh beberapa hari tdk pulang. Aku menawarkan
diri utk pulang bersamaku. Mereka setuju saja dan malah berterima
kasih. Terus terang kami sdh menjalin hubungan lebih akrab dgn keluarga
itu.
Sehabis
mahgrib aku bersama Bu Sari pulang. Dlm mobilku kami mulai mengobrol,
mengenai sakitnya Pak Rohendy. Katanya seminggu lagi sdh boleh pulang.
Aku mulai mencoba utk berbicara lebih dekat lagi, atau katakanlah lebih
kurang ajar. Inikan kesempatan bagus sekali utk mendekatai Bu Sari. Bu,
maaf yaa. ngomong-ngomong Bu Sari sdh berkeluarga sekitar 3 tahun kok
belum diberi momongan yaa , kataku hati-hati. Ya, itulah Dik Budi. Kami
kan hanya lakoni. Barangkali Tuhan belum mengizinkan , jawab Bu Sari.
Tapi anu tho bu anuu. bikinnya khan jalan terus. godaku. Ooh
apa, ooh. kalau itu sih iiiya Dik Budi jawab Bu Sari agak kikuk.
Sebenarnya kan aku tahu, mereka setiap minggunya minmal 2 kali
bersetubuh dan terbayang kembali desahan Bu Sari yang keenakan. Darahku
semakin berdesir-desir. Aku semakin nekad saja. Tapi, kok belum berhasil
juga yaa bu lanjutku. Ya, itulah, kami berusaha terus. Tapi
ngomong-ngomong kapan Dik Budi kimpoi. Sdh kerja, sdh punya mobil, cakep
lagi. Cepetan dong. Nanti keburu tua lhoo , kata Bu Sari. Eeh, benar
nih Bu Sari. Aku cakep niih. Ah kebetulan, tolong carikan aku Bu. Tolong
carikan yang kayak IBu Sari ini lhoo , kataku menggodanya. Lho, kok
hanya kayak saya. Yang lain yang lebih cakep kan bnyk. Saya khan sdh
tua, jelek lagi , katanya sambil ketawa. Aku harus dapat memanfaatkan
situasi. Harus, Bu Sari harus aku dapatkan. Eeh, Bu Sari. Kita kan nggak
usah buru-buru nih. Di rumah Bu Sari juga kosong. Kita cari makan dulu
yaa. Mauu yaa bu, mau yaa , ajakku dgn penuh kekhawatiran jangan-jangan
dia menolak. Tapi nanti kemaleman lo Dik , jawabnya. Aah, baru jam
tujuh. Mau ya Buu , aku sedikit memaksa. Yaa gimana yaa ya deh terserah
Dik Budi. Tapi nggak malam-malam lho. Bu Sari setuju. Batinku bersorak.
Kami berehenti di warung bakmi yang terkenal. Sambil makan kami terus
mengobrol. Jeratku semakin aku persempit. Eeh, aku benar-benar tolong
dicarikan istri yang kayak Bu Sari dong Bu benar nih. Soalnya begini bu,
tapii eeh nanti Bu Sari marah sama saya. Nggak usaah aku katakan saja
deh , kubuat Bu Sari penasaran. Emangnya kenapa siih. Bu Sari
memandangku penuh tanda tanya. Tapi janji nggak marah lho. kataku
memancing. Dia mengangguk kecil. Anu bu tapi janji tdk marah lho yaa. Bu
Sari terus terang aku terobsesi punya istri seperti Bu Sari. Aku
benar-benar bingung dan seperti org gila kalau memikirkan Bu Sari. Aku
menya dri ini nggak betul. Bu Sari kan istri tetanggaku yang harus aku
hormati. Aduuh, maaf, maaf sekali bu. aku sdh kurang ajar sekali ,
kataku menghiba. Bu Sari melongo, memandangiku. sendoknya tdk terasa
jatuh di piring. Bunyinya mengagetkan dia, dia tersipu-sipu, tdk berani
memandangiku lagi. Sampai selesai kami jadi berdiam-diaman. Kami
berangkat pulang. Dlm mobil aku berpikir, ini sdh telanjur basah.
Katanya laki-laki harus nekad utk menaklukkan wanita. Nekad kupegang
tangannya dgn tangan kiriku, sementara tangan kananku memegang setir. Di
luar dugaanku, Bu Sari balas meremas tanganku. Batinku bersorak. Aku
tersenyum penuh kemenangan. tdk ada kata-kata, batin kami, perasaan kami
telah bertaut. Pikiranku melambung, melayang-layang. Mendadak ada
sepeda motor menyalib mobilku. Aku kaget. Awaas! hati-hati! Bu Sari
menjerit kaget. Aduh nyalib kok nekad amat siih , gerutuku. Makanya
kalau nyetir jangan macam-macam , kata Bu Sari. Kami tertawa. Kami tdk
membisu lagi, kami ngomong, ngomong apa saja. Kebekuan cair sdh. Sampai
di rumah aku hanya sampai pintu masuk, aku lalu pamit pulang.
Di rumah
aku mencoba utk tidur. tdk bisa. Nonton siaran TV, tdk nyaman juga. Aku
terus membayangkan Bu Sari yang sekarang sendirian, hanya ditemani
pembantunya yang tua di kamar belakang. Ada dorongan sangat kuat utk
mendatangi rumah Bu Sari. Berani nggaak, berani nggak. Mengapa nggak
berani. Entah setan mana yang mendorongku, tahu-tahu aku sdh keluar
rumah. Aku mendatangi kamar Bu Sari. Dgn berdebar-debar, aku ketok
pelan-pelan kaca nakonya, Buu Tadi, aku Budi , kataku lirih. Terdengar
gemerisik tempat tidur, lalu sepi. Mungkin Bu Sari bangun dan takut.
Bisa juga mengira aku maling. Aku Budi , kataku lirih. Terdengar
gemerisik. Kain korden terbuka sedikit. Nako terbuka sedikit. Lewat
belakang! kata Bu Sari. Aku menuju ke belakang ke pintu dapur. Pintu
terbuka, aku masuk, pintu tertutup kembali. Aku nggak tahan lagi, Bu
Sari aku peluk erat-erat, kuciumi pipinya, hidungnya, bibirnya dgn
lembut dan mesra, penuh kerinduan. Bu Sari membalas memelukku, wajahnya
disusupkan ke dadaku. Aku nggak bisa tidur , bisikku. Aku juga , katanya
sambil memelukku erat-erat. Dia melepaskan pelukannya. Aku dibimbingnya
masuk ke kamar tidurnya. Kami berpelukan lagi, berciuman lagi dgn lebih
bernafsu. Buu, aku kangen bangeeet. Aku kangen , bisikku sambil terus
menciumi dan membelai punggungnya. Nafsu kami semakin menggelora. Aku
ditariknya ke tempat tidur. Bu Sari membaringkan dirinya. Tanganku
menyusup ke buah dadanya yang besar dan empuk, aduuh nikmat sekali,
kuelus buah dadanya dgn lembut, kuremas pelan-pelan. Bu Sari
menyingkapkan dasternya ke atas, dia tdk memakai BH. Aduh buah dadanya
kelihatan putih dan menggung. Aku nggak tahan lagi, kuciumi, kukulum
pentilnya, kubenamkan wajahku di kedua buah dadanya, sampai aku nggak
bisa bernapas. Sementara tanganku merogoh kemaluannya yang berbulu
tebal. Celana dlm nya kupelorotkan, dan Bu Sari meneruskan ke bawah
sampai terlepas dri kakinya. Dgn sigap aku melepaskan sarung dan celana
dlm ku. Kont0lku langsung tegang tegak menantang. Bu Sari segera
menggenggamnya dan dikocok-kocok pelan dri ujung kont0lku ke pangkal
pahaku. Aduuh, rasanya geli dan nikmat sekali. Aku sdh nggak sabar lagi.
Aku naiki tubuh Bu Sari, bertelekan pd sikut dan dengkulku.
Kaki Bu
Sari dikangkangkannya lebar-lebar, kont0lku dibimbingnya masuk ke liang
vagin@nya yang sdh basah. Digesek-gesekannya di bibir kemaluannya, makin
lama semakin basah, kepala kont0lku masuk, semakin dlm , semakin dan
akhirnya blees, masuk semuanya ke dlm kemaluan Bu Sari. Aku turun-naik
pelan-pelan dgn teratur. Aduuh, nikmat sekali. Kont0lku dijepit kemaluan
Bu Sari yang sempit dan licin. Makin cpt kucoblos, keluar-masuk,
turun-naik dgn penuh nafsu. Aduuh, Dik Budi, Dik Budii enaak sekali,
yang cepaat. teruus , bisik Bu Sari sambil mendesis-desis. Kupercpt
lagi. Suaranya vagin@ Bu Sari kecepak-kecepok, menambah semangatku. Dik
Budiii aku mau muncaak muncaak, teruus teruus , Aku juga sdh mau keluar.
Aku percpt, dan kont0lku merasa akan keluar. Kubenamkan dlm -dlm ke dlm
vagin@ Bu Sari sampai amblaas. Pangkal kont0lku berdenyut-denyut,
spermaku muncrat-muncrat di dlm vagin@ Bu Sari. Kami berangkulan
kuat-kuat, napas kami berhenti. Saking nikmatnya dlm beberapa detik
nyawaku melayang entah kemana. Selesailah sdh. Kerinduanku tercurah sdh,
aku merasa lemas sekali tetapi puas sekali.
Kucabut
kont0lku, dan berbaring di sisinya. Kami berpelukan, mengatur napas
kami. Tiada kata-kata yang terucapkan, ciuman dan belaian kami yang
berbicara. Dik Budi, aku curiga, salah satu dri kami mandul. Kalau aku
subur, aku harap aku bisa hamil dri spermamu. Nanti kalau jadi aku kasih
tahu. Yang tahu bapaknya anakku kan hanya aku sendiri kan. Dgn siapa
aku membuat anak , katanya sambil mencubitku. Malam itu pertama kali aku
menyetubuhi Bu Sari tetanggaku. Beberapa kali kami berhubungan sampai
aku kimpoi dgn wanita lain. Bu Sari walaupun cemburu tapi dapat
memakluminya. Keluarga Pak Rohendy sampai ketika ini hanya mempunyai
satu anak perempuan yang cantik. Apabila di kedepankan, Bu Sari sering
menciumi anak itu, sementara matanya melirikku dan tersenyum-senyum
manis. Tetanggaku pd meledek Bu Sari, mungkin waktu hamil Bu Sari benci
sekali sama aku. Karena anaknya yang cantik itu mempunyai mata, pipi,
hidung, dan bibir yang persis seperti mata, pipi, hidung, dan bibirku.
Seperti telah anda ketahui hubunganku dgn Bu Sari istri tetanggaku yang
cantik itu tetap berlanjut sampai kini, walaupun aku telah berumah
tangga. Namun dlm perkimpoianku yang sdh berjalan dua tahun lebih, kami
belum dikaruniai anak. Istriku tdk hamil-hamil juga walaupun kont0lku
kutojoskan ke vagin@ istriku siang malam dgn penuh semangat. Kebetulan
istriku juga mempunyai nafsu seks yang besar. Baru disentuh saja
nafsunya sdh naik. Biasanya dia lalu melorotkan celana dlm nya,
menyingkap pakaian serta mengangkangkan pahanya agar vagin@nya yang
tebal bulunya itu segera digarap. Di mana saja, di kursi tamu, di dapur,
di kamar mandi, apalagi di tempat tidur, kalau sdh nafsu, ya aku
masukkan saja kont0lku ke vagin@nya.
Istriku
juga dgn penuh gairah menerima coblosanku. Aku sendiri terus terang
setiap ketika melihat istriku selalu nafsu saja deh. Memang istriku
benar-benar membuat hidupku penuh semangat dan gairah. Tetapi
karena istriku tdk hamil-hamil juga aku jadi agak kawatir. Kalau
mandul, jelas aku tdk. Karena sdh terbukti Bu Sari hamil, dan anakku
yang cantik itu sekarang menjadi anak kesayangan keluarga Pak Rohendy.
Apakah istriku yang mandul Kalau melihat fisik serta haidnya yang
teratur, aku yakin istriku subur juga. Apakah aku kena hukuman karena
aku selingkuh dgn Bu Sari aah, mosok. Nggak mungkin itu. Apakah karena
dosa Waah, mestinya ya memang dosa besar. Tapi karena menyetubuhi Bu
Sari itu enak dan nikmat, apalagi dia juga senang, maka hubungan gelap
itu perlu diteruskan, dipelihara, dan dilestarikan. Utk mengatur
perselingkuhanku dgn Bu Sari, kami sepakat dgn membuat kode khusus yang
hanya diketahui kami berdua. Apabila Pak Rohendy tdk ada di rumah dan
benar-benar aman, Bu Sari memadamkan lampu di sumur belakang rumahnya.
Biasanya lampu 5 watt itu menyala sepanjang malam, namun kalau pd pukul
20. 00 lampu itu pd m, berarti keadaan aman dan aku dapat mengunjungi Bu
Sari. (Anda dapat meniru caraku yang sederhana ini. Gratis tanpa bayar
pulsa telepon yang makin mahal). Karena dri samping rumahku dapat
terlihat belakang rumah Bu Sari, dgn mudah aku dapat menangkap tanda
tersebut. Tetapi pernah tanda itu tdk ada sampai 1 atau 2 bulan, bahkan 3
bulan. Aku kadang-kadang jadi agak jengkel dan frustasi (karena kangen)
dan aku mengira juga Bu Sari sdh bosan dgnku. Tetapi ternyata memang
kesempatan itu benar-benar tdk ada, sehingga tdk aman utk bertemu.
pd suatu
hari aku berpapasan dgn Bu Sari di jalan dan seperti biasanya kami
saling menyapa baik-baik. Sebelum melanjutkan perjalanannya, dia
berkata, Dik Budi, besok malam minggu ada keperluan nggak Kayaknya sih
nggak ada acara kemana-mana. Emangnya ada apa jawabku dgn penuh harapan
karena sdh hampir satu bulan kami tdk bermesraan. Nanti ke rumah yaa!
katanya dgn tersenyum malu-malu. Emangnya Pak Rohendy nggak ada kataku.
Dia tdk menjawab, cuma tersenyum manis dan pergi meneruskan
perjalanannya. Walaupun sdh biasa, darahku pun berdesir juga
membayangkan pertemuanku malam minggu nanti. Seperti biasa malam minggu
adlh giliran ronda malamku. Istriku sdh tahu itu, sehingga tdk menaruh
curiga atau bertanya apa-apa kalau pergi keluar malam itu. Aku sdh
bersiap utk menemui Bu Sari. Aku hanya memakai sarung, ( tdk memakai
celana dlm ) dan kaos lengan panjang biar agak hangat. Dan memang kalau
tidur aku tdk pernah pakai celana dlm tetapi hanya memakai sarung saja.
Rasanya lebih rileks dan tdk sumpek, serta kont0lnya biar mendapat udara
yang cukup setelah seharian dipepes dlm celana dlm yang ketat.
Waktu
menunjukkan pukul 22. 00. Lampu belakang rumah Bu Sari sdh pd m dri
tadi. Aku berjalan memutar dulu utk melihat situasi apakah sdh
benar-benar sepi dan aman. Setelah yakin aman, aku menuju ke samping
rumah Bu Sari. Aku ketok kaca nako kamarnya. Tanpa menunggu jawaban, aku
langsung menuju ke pintu belakang. tdk berapa lama terdengar kunci
dibuka. Pelan pintu terbuka dan aku masuk ke dlm . Pintu ditutup
kembali. Aku berjalan beriringan mengikuti Bu Sari masuk ke kamar
tidurnya. Setelah pintu ditutup kembali, kami langsung berpelukan dan
berciuman utk menyalurkan kerinduan kami. Kami sangat menikmati
kemesraan itu, karena memang sdh hampir satu bulan kami tdk mempunyai
kesempatan utk melakukannya. Setelah itu, Bu Sari mendorongku, tangannya
di pinggangku, dan tanganku berada di pundaknya. Kami berpandangan
mesra, Bu Sari tersenyum manis dan memelukku kembali erat-erat.
Kepalanya disandarkan di dadaku.
Paa, sdh
lama kita nggak begini , katanya lirih. Bu Sari sekarang kalau sedang
bermesraan atau bersetubuh memanggilku Papa. Demikian juga aku selalu
membisikkan dan menyebutnya Mama ke pd nya. Nampaknya Bu Sari menghayati
betul bahwa Nia, anaknya yang cantik itu bikinan kami berdua. Pak
Rohendy sedang kemana sih maa , tanyaku. Sedang mengikuti piknik
karyawan ke Pangandaran. Aku sengaja nggak ikut dan hanya Nia saja yang
ikut. Tenang saja, pulangnya baru besok sore , katanya sambil terus
mendekapku. Maa, aku mau ngomong nih , kataku sambil duduk bersanding di
tempat tidur. Bu Sari diam saja dan memandangku penuh tanda tanya. Maa,
sdh dua tahun lebih aku berumah tangga, tetapi istriku belum
hamil-hamil juga. Kamu tahu, mustinya secara fisik, kami tdk ada
masalah. Aku jelas bisa bikin anak, buktinya sdh ada kan. Aku nggak tahu
kenapa kok belum jadi juga. pd hal bikinnya tdk pernah berhenti, siang
malam , kataku agak melucu. Bu Sari memandangku. Pa,
aku harus berbuat apa utk membantumu. Kalau aku hamil lagi, aku yakin
suamiku tdk akan mengijinkan adiknya Nia kamu minta menjadi anak
angkatmu. Toh anak kami kan baru dua org nantinya, dan pasti suamiku
akan sayang sekali. Utkku sih memang seharusnya bapaknya sendiri yang
mengurusnya. tdk seperti sekarang, keenakan dia. Cuma bikin doang,
giliran sdh jadi bocah org lain dong yang ngurus , katanya sambil
merenggut manja. Aku tersenyum kecut. Jangan-jangan ini hukuman buatku
ya maa, Aku dihukum tdk punya anak sendiri. Biar tahu rasa , kataku. Ya
sabar dulu deh paa, mungkin belum pas saja. Spermamu belum pas ketemu
sama telornya Rina (nama istriku). Siapa tahu bulan depan berhasil ,
katanya menghiburku. Ya mudah-mudahan. Tolong didoain yaa Enak saja.
Didoain Mustinya aku kan nggak rela Papa menyetubuhi Rina istrimu itu.
Mustinya Papa kan punyaku sendiri, aku monopoli. Nggak boleh punya Papa
masuk ke perempuan lain kan. Kok malah minta didoain. Gimana siih ,
katanya manja dan sambil memelukku erat-erat. Benar juga, mestinya kami
ini jadi suami-istri, dan Nia itu anak kami. Maa, kalau kita
ngomong-ngomong seperti ini, jadinya nafsunya malah jadi menurun lho.
Jangan-jangan nggak jadi main nih , kataku menggoda. Iiih, dasar ,
katanya sambil mencubit pahaku kuat-kuat. Makanya jangan ngomong saja.
Segera saja Mama ini diperlakukan sebagaimana mestinya. Segera digarap
doong! katanya manja.
Kami
berpelukan dan berciuman lagi. Tentu saja kami tdk puas hanya berciuman
dan berpelukan saja. Kutidurkan dia di tempat tidur, kutelentangkan. Bu
Sari mandah saja. Pasrah saja mau diapain. Dia memakai daster dgn
kancing yang berderet dri atas ke bawah. Kubuka kancing dasternya satu
per satu mulai dri dada terus ke bawah. Kusibakkan ke kanan dan ke kiri
bajunya yang sdh lepas kancingnya itu. Menyembullah buah dadanya yang
putih menggunung (dia sdh tdk pakai BH). Celana dlm warna putih yang
menutupi vagin@nya yang nyempluk itu aku pelorotkan. Aku benar-benar
menikmati keindahan tubuh istri gelapku ini. Ketika satu kakinya ditekuk
utk melepaskan celana dlm nya, gerakan kakinya yang indah, vagin@nya
yang agak terbuka, aduh pemandangan itu sungguh indah. Benar-benar
membuatku menelan ludah. Wajah yang ayu, buah dada yang putih
menggunung, perut yang langsing, vagin@ yang nyempluk dan agak terbuka,
kaki yang indah agak mengangkang, sungguh mempesona. Aku tdk tahan lagi.
Aku lempar sarungku dan kaosku entah jatuh dimana. Aku segera naik di
atas tubuh Bu Sari. Kugumuli dia dgn penuh nafsu. Aku tdk peduli Bu Sari
megap-megap keberatan aku tindih sepenuhnya. Habis gemes banget, nafsu
banget sih. Uugh jangan nekad tho. Berat nih , keluh Bu Sari. Aku
bertelekan pd telapak tanganku dan dengkulku. Kont0lku yang sdh tegang
banget aku paskan ke vagin@nya. Terampil tangan Bu Sari memegangnya dan
dituntunnya ke lubang vagin@nya yang sdh basah. tdk ada kesulitan lagi,
masuklah semuanya ke dlm vagin@nya. Dgn penuh semangat kukocok vagin@ Bu
Sari dgn kont0lku. Bu Sari semakin naik, menggeliat dan merangkulku,
melenguh dan merintih. Semakin lama semakin cpt, semakin naik, naik,
naik ke puncak. Teruuus, teruus paa. sshh ssh bisik Bu Sari Maa, aku
juga sdh mau keluaarr , Yang dlm paa yang dlm m. Keluarin di dalaam Paa
Paa Adduuh Paa nikmat banget Paa , ouuch. , jeritnya lirih yang
merangkulku kuat-kuat. Kutekan dlm -dlm kont0lku ke vagin@nyanya. Croot,
cruuut, crruut, keluarlah spermaku di dlm rahim istri gelapku ini.
Napasku seperti terputus. Kenikmatan luar biasa menjalar kesuluruh
tubuhku. Bu Sari menggigit pundakku. Dia juga sdh mencapai puncak.
Beberapa detik dia aku tindih dan dia merangkul kuat-kuat. Akhirnya
rangkulannya terlepas. Kuangkat tubuhku. Kont0lku masih di dlm , aku
gerakkan pelan-pelan, aduh geli dan ngilu sekali sampai tulang sumsum.
Vagin@nya licin sekali penuh spermaku. Kucabut kont0lku dan aku
terguling di samping Bu Sari. Bu Sari miring menghadapku dan tangannya
diletakkan di atas perutku. Dia berbisik, Paa, Nia sdh cukup besar utk
punya adik. Mudah-mudahan kali ini langsung jadi ya paa. Aku ingin dia
seorang laki-laki. Sebelum Papa tadi mengeluh Rina belum hamil, aku
memang sdh berniat utk membuatkan Nia seorang adik. Sekalian utk test
apakah Papa masih joos apa tdk. Kalau aku hamil lagi berarti Papa masih
joosss. Kalau nanti pengin menggendong anak, ya gendong saja Nia sama
adiknya yang baru saja dibuat ini. Dia tersenyum manis. Aku diam saja.
menerawang jauh, alangkah nikmatnya bisa menggendong anak-anakku. Malam
itu aku bersetubuh lagi. Sungguh penuh cinta kasih, penuh kemesraan.
Kami tuntaskan kerinduan dan cinta kasih kami malam itu. Dan aku
menunggu dgn harap-harap cemas, jadikah anakku yang kedua di rahim istri
gelapku ini...Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Seks Kenikmatan, Cerita Tante Girang, Cerita Seks Teman
Sekantor, Cerita seks dewasaCerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep,
Cerita Porn, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update || Obat Pemuas Suami mandul

Tidak ada komentar:
Posting Komentar