Merasakan Kecupan dan Kenikmatan Sex Dengan Kekasih
tersyuur adalah Blog yang menampilkan Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Seks Kenikmatan, Cerita Tante Girang, Cerita Seks Teman Sekantor, Cerita seks dewasaCerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep, Cerita Porn, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update || Nikamatnya Ngentot Bareng Kekasih.
Namaku Panji dan pacarku bernama Keke. Kami satu sekolah di Jakarta
dan kami resmi menjadi pacar di kelas 3 setelah sekitar setahun sering
pulang bareng karena rumah kami searah. Keke sendiri adalah seorang gadis yang
bertubuh mungil, tingginya mungkin tidak lebih dari 155 cm dan bertubuh
kurus, namun memiliki ukuran payudara yang besar, mungkin seukuran
dengan payudara Febby Febiola. Sampai-sampai teman-temanku sering
berkata kalau nafsu seksnya pun pasti besar. Tapi bukan itu yang jadi
penyebab aku mencintainya, sikap manja dan tawanya yang lepas membuatku
senang bersama dan bercanda dengannya.
![]() |
Nikamatnya Ngentot Bareng Kekasih |
Hubungan pacaran kami layaknya gaya
pacaran remaja era 90-an, tidak lebih dari nonton bioskop atau makan di
restoran cepat saji. Tapi memang setelah pulang sekolah aku sering
mampir ke rumahnya untuk ngobrol atau mengerjakan tugas bareng. Biasanya
ada ibunya dan adik laki-lakinya yang masih smp.
Sehari menjelang acara liburan
perpisahan sekolah kami, seperti biasa aku mengantarnya pulang dan
mampir ke rumahnya. Ternyata hari itu ibunya sedang ke Kota Malang
bersama adiknya untuk menjenguk kakaknya yang kuliah dan sedang sakit di
sana. Sedangkan bapaknya memang biasa pulang malam. Jadilah kami hanya
berdua di rumah tersebut.
“Mau nonton VCD ga? Aku punya VCD baru
ni,” katanya seperti biasa dengan ceria. “Boleh,” sahutku. “Bentar ya,
aku mo ganti baju dulu, bau,” katanya sambil beranjak ke kamarnya. Aku
pun memasukkan keping VCD ke dalam VCD playernya sambil menunggunya
ganti baju.
Tidak lama dia pun kembali ke ruang
tengah dengan celana pendek sekitar 20 cm di atas lutut dan kaos ketat.
Kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang
kami tonton adalah film Captain America: Civil War.
Kugenggang tangannya dan menariknya
menempelkan bahunya dengan bahuku, dia pun merapat dan lenganku pun kini
berada di atas payudaranya yang kenyal. Dia sudah terbiasa dengan hal
ini, toh biasanya pun seperti itu tiap kali nonton di bioskop atau di
perjalanan.
Semakin lama posisi duduknya makin
bergeser dan kini dia tiduran dengan kepalanya berada di atas pahaku.
“Cantiknya gadisku ini,” pikirku dalam hati. Tanganku pun kuletakkan di
atas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, kurasakan
nafasnya berubah. Terus terang aku pun merasa terangsang, pelan-pelan
kugeser telapak tanganku ke atas payudaranya, tapi dia menolaknya.
Karena terbawa suasana, kucium keningnya
dan dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan
bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. Itu adalah ciuman pertama kami.
Ciuman yang awalnya hanya menempel kurang dari sedetik, kini sudah
menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami saling bermain dan tanganku pun
sudah meremas-remas payudaranya.
Tiba-tiba dia bangun dan duduk di
sebelahku, “udah ya, nanti keterusan lagi”. “Sorry ya, abis kamu gemesin
sih. Tau ngga, itu tadi ciuman pertamaku lho,” ujarku polos. “sama,”
jawabnya lagi sambil menampilkan senyumnya yang bikin makin cinta itu.
Kami pun meneruskan menonton film dan hanya menonton.
Setelah film selesai, dia bangkit dari
duduknya, “Mau ke mana?” tanyaku. “Mau beresin baju dulu buat besok,”
jawabnya. Memang besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh
teman satu sekolah.
“Mau dibantuin?” tanyaku. “Ayo,”
jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya. Aku pun mengikutinya ke
kamarnya dan inilah pertama kalinya aku masuk ke kamarnya. Kamarnya
betul-betul menunjukkan kalau dia masih manja, dengan cat pink dan
tumpukan boneka di atas ranjangnya.
Dia mulai mengeluarkan baju-bajunya.
“Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kataku ketika dia mengeluarkan
bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar. “Jangan protes
doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang
wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.
Aku pun mengambil alih lemarinya dan
kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya. Tiba-tiba muncul
ide isengku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang
berwarna krim, “ih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sambil
berusaha merebut dari tanganku. Aku pun berlari menghindar, “Wah ini toh
bungkusnya, gede juga,” candaku.
Dia pun menarik tanganku dan memelukku
untuk merebut bra dari tanganku yang lain. Segera saja kucium lagi
bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “emmmh…emhhh,” suaranya mendesah
sambil tangannya memegang tanganku.
Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil
terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya.
Terasa betul payudara kenyalnya di dadaku. Kugeser tubuhku ke sampingnya
agar dapat meremas payudaranya. “emmmh…emhhhhh…emhhhh,” desahnya makin
jelas dan kini tangannya sudah menyentuh penisku dari luar celanaku.
“Sudah nafsu banget,” pikirku.
Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke
dalam kaosnya dan meremas payudaranya langsung. Kuangkat ke atas kaosnya
sehingga kini terpampang payudaranya yang besar terbungkus bra krim.
Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama dia pun melepas sendiri
bra tersebut. Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya
kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.
Kumainkan kedua putingnya, kujilati
bergantian. “emmmh….emhhhh…kamu juga buka dong,” pintanya sambil menahan
desah. Segera kubuka baju seragam dan celana sekolahku hingga tinggal
celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana
dalamnya jangan,” tolaknya ketika aku akan menarik lepas celana dalam
coklatnya.
Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting
payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan
tangan kananku menggesek-gesek vaginanya dari luar celana dalam. “Enak?”
tanyaku. Dia hanya mengangguk sambil meremas-remas penisku dari luar
celana dalam. Tiba-tiba dia menarik keluar penisku. “dibuka aja ya?”
tanyaku sambil kubuka celana dalamku.
Tangannya makin kuat meremas-remas
penisku, sementara tangan kananku mulai memasuki vaginanya dari samping
celana dalamnya. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang
sudah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya, kulihat
kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga?” tanyaku sambil
menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi. “Pelan-pelan ya,”
jawabnya dengan nafas terengah-engah. Mendapat persetujuan, aku pun
berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas
celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya aku melihat langsung
vagina seorang gadis.
Vaginanya berwarna coklat dan kedua
bibir vaginanya begitu rapat seolah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu
kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari
vaginanya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi. Kucium vagina
tersebut, “iiiihh, apaan sih. Jangan dicium, jijik ah, “ tolaknya sambil
kedua telapak tangannya menutup vaginanya.
“Abis imut sih,” kataku sambil tersenyum
kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung
kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Sesekali kujilat-jilat kedua
putingnya. “ehmmm…ehhhhm….” lenguhnya makin tidak jelas. “Ji, masukin
ji, masukin….emmmhhhh,” pintanya.
Segera kudorong penisku memasuki lubang
vaginanya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan,
akibat rangsangan tadi, perlahan-lahan penisku kun menembus vaginanya.
“Oooooooh…ohhhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.
Setelah penisku masuk seluruhnya,
kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit kepala penisku, begitu
nikmat. Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat
kesepakatan untuk mulai memompa.
Kutarik pelan-pelan penisku lalu
kumasukkan kembali pelan-pelan. “Ji, enak banget ji. Aduh enak
banget….emmmmhh,” teriaknya makin meracau. Semakin lama kocokan penisku
semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting
payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.
Dia pun menarik tubuhku memeluknya. Kini
tubuh kami serasa menempel, payudaranya menempel di dadaku yang telah
berkeringat. Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit.
Nikmat sekali. Hanya penisku yang masih bisa bergerak keluar masuk
vaginanya.
“Ji…..ohhhhh…ohhhh….jiii ,” tiba-tiba
tubuhnya menegang kemudia lemas sebentar. “Kamu keluar ya?” tanyaku
sambil menghentikan kocokan penisku namun masih terbenam di
vaginanya.”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya
sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat
enak.
Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali
kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih geli,” pesannya. Karena
memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi, tidak lama kemudian aku pun
mengeluarkan maniku. “Ohhhhhh…ohhhhh…ke….keee ,” racauku sambil
menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya.
Kucabut penisku dan tidur di sebelahnya.
“Enak banget, makasih ya ke,” ucapku. Dia Cuma tersenyum dan memelukku
dengan kepalanya bersandar di dadaku. Setelah itu kami pun mandi
bersama. Besoknya di acara liburan perpisahan sekolah, kami menjadi
semakin rapat seperti sepasang pengantin baru. Kami pun beberapa kali
mengulangi aktivitas seks di rumahnya.
Hingga akhirnya kami berpisah jarak
karena harus kuliah di kota yang berbeda dan berujung dengan putus
karena sulit mempertahankan pacaran jarak jauh. Cerita Sex Terbaru 2016, Cerita Seks Kenikmatan, Cerita Tante Girang, Cerita Seks Teman
Sekantor, Cerita seks dewasaCerita Dewasa Terhits, Cerita Mesum, Cerita Bokep,
Cerita Porn, Cerita Seks Dewasa, Foto Sex secara gratis dan selalu update || Nikamatnya Ngentot Bareng Kekasih.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar